Wednesday, May 30, 2007

PMB 49e di Den Haag

Laporan sekilas pandangan mata dari kunjungan ke Pasar malam Besar ke-49 di Den Haag



Pas libur Senin kemarin (27/5) Cel&Ik klinongan ke pasar malam besar (PMB) di Den Haag, yg diadakan setiap taun oleh yayasan tong tong. Makanya PMB ini dikenal pula dengan tong tong festival. Minggu sebelumnya kami dah liat. Karena hari terakhir/penutupan pas hari libur plus kami nggak ada acara kemana2,jadinya nambah buat liat lagi. Kami brangkat jam 13.00 en stayed mpe jam 22.00.
Meski hujan ternyata banyak juga orang dgn ide yang sama. Jadinya kita harus ngantri 30min buat masuk di parkiran. En sedikit berhujan2 ria *nggak bawa payung* masih harus ngantri rada panjang di loket ticket.

PMB tahun ini tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya. Seperti biasa digelar segala macem kerajinan tangan, dekorasi, pakaian, assesories, tanaman dan yang nggak ketinggalan rupa2 makanan khaas Indonesia. Ada juga stand paranormal, book fair, stichting pelita, Indo ambassy, warung2 makanan plus nyang laenya *dah lupa*

Beberapa jajanan

Bumbu pawon

Di tong tong festival disuguhkan berbagai macam program gabungan dari seni budaya Indonesia, juga Malaysia dan Singapura (timur) dan barat. Meski lebih didominasi kebudayaan Indo. Dari tampilan nyanyian, musik, drama,film, tarian,cabaret, modeshow, talkshows, masak memasak , hingga atraksi bela diri tradisional (pencak silat). Masing2 ada di lokasi tersendiri seperti misalnya acara masak memasak ada di Kook theater.


Acara nyayi,tari, modeshow, bela diri ada di Tong tong podium ato di Bintang theater. Di bibit theater menyajikan acara talkshows,drama or pemutaran film. Acara anak2 biasanya ada di bengkel theater seperti belajar masak, tari or beladiri. Di sini juga diadakan berbagai macem workshop.

Foto diatas salah satu adegan menceritakan pada saat pertama kali misionaris Belanda datang ke Papua.

Voryurvik (musik dan tari dari Papua),


Peragaan busana Batik Rosano


Orkes Keroncong alunan Jakarta.
Salah satu hal yg sepertinya selalu ada dan digemari penonton di Tong-tong podium or Bintang theater adalah joget poco2 bareng (dipotonya nggak gitu jelas)


Eh daku sempat merinding saat mendengar alunan lagu rayuan pulau kelapa, yg diikuti oleh audiensnya. Tak tahan dirikupun ikut berdendang. Begitu jugah saat ndenger lagu2 Indo or lagu2 lainnya badan jadi goyang2 en mulut komat kamit hehehehe.
Inilah sepertinya yg membikin kami tidak melewatkan PMB. Kami lebih suka duduk di depan pangggung menikmati musik, lagu dan tarian Indo or yang lainnya. Palagi klo pas rame begitu, rada pusing klo mo muter liat2 stand berdesakan dgn banyak orang.
Aniwe, tak kan sedap tanpa melewatkan browsing barang2 yg kliatannya rada antik juga mencicipi beberapa makanan (potona rada gelap)







Lumpia Semarang yang rasanya ternyata memang tidak jauh beda dengan lumpia Semarang yg dijual di jln Pandaran Semarang.

Pasar Malam Besar di Den Haag tidak saja telah menjadi wadah reuni, pertemuan, informasi bagi orang Indo saja, tetapi juga—karena hubungan keluarga, historis, dan emosional—bagi orang Indonesia.
Dengar2 Pasar Malam Besar di Den Haag kini telah berkembang menjadi festival Eurasia yang terbesar di dunia. Dan kini mulai muncul pasar malam serupa dalam scope kecil di beberapa kota di Belanda spt : pasar malam asia di Rotterdam dan pasar malam kecil di kota2 lainnya.

8 comments:

mom4kids said...

Ek , aku sempat kepikiran mau kepasar malam lho , tapi ahkirnya nggak jadi , wong anak2ku seringnya rewel banget kalo di ajak kesana , pusing ngeliat desakan pengunjungnya ..

eh kemarin ada yg jualan kemangi ama melati nggak ??

Theresia Maria said...

Komplit poto2nya say...itu warung Semarang bikin kangen lumpia aja!

kenny said...

trus..trus...borong bumbu pawon nggak?? :D

Unknown said...

foto-fotonya bagus eui... Makan enak-enak to disana he..he..

Yulia said...

Gw jg kesana..minggu lalu ;)
makan kalap bener gw huehuehueee..

SinceYen said...

Hihi... aku baru tau Pasar Malamnya malah 3 hari sebelum hari terakhir. Biasanya jatuh di bulan Juni kan? 'gak sempet deh ke sana.

Apa kabar non?

Nana Podungge said...

Waduh Ek, jadi pengen ngeliat sendiri. :) Kalo ngeliat begituan di Indo sini ya udah jamak lah ya, maksudku ya ngeliatnya di luar negeri gitu deh. huehehehe ...
Btw, baru ngeh nih kalo kamu masukin dua blogku di link mu. Thanks yah? :)

Ninis said...

Komen dulu baru baca :D
Ih, pengen deh kesana :-) Aku baca2 dulu yaa ... abis panjanggg ... hihihi :D